Selang beberapa saat, Bu Esti kembali dengan kantong kresek hitam yang langsung diserahkannya ke aku. Saat kubuka... Subhanallaaah, isinya benar-benar recehan. Satu kantung plastik berisi uang logam 500-an dan satunya lagi kantung plastik biru bekas obat berisi uang logam 100-an dan 200-an. Saat itu spontan aku bilang, "Bu, ini jangan ditukerin... biar aja begini, kita kasih ke Pak Nunu apa adanya."
Setelah dihitung, benar jumlahnya Rp 100.000. Isi kantung plastik yang 500-an jumlahnya Rp 90.000,- dan yang satu kantung lagi jumlahnya Rp 10.000,-
Teringat bahwa Hani suka bikin puisi, "Wah, kayaknya Hani perlu kita minta bikin puisi buat Pak Nunu nih.." kataku pada Bu Ratu yang membantuku menghitung uang itu. Saat bubaran sekolah, Hani yang lewat di depan kantor dipanggil Bu Ratu untuk menemui aku yang saat itu sedang membantu Bu Dwita yang lagi dikejar deadline IFSA (buletin SA). Begitu Hani ada di depanku, aku memintanya membuat puisi untuk Pak Nunu. Berikut ini adalah puisinya:
Doa Kelas 3 Samudera untuk Pak NunuSubhanallaah... Uang itu adalah hasil tabungan Hani sendiri, tapi sumbangan itu diberikan atas nama teman-teman sekelasnya! Ya Allah, ini seperti sebuah cermin bagi kita para orang tua. Sebuah cermin ketulusan yang murni dan keikhlasan yang begitu indah dari seorang Hani kecil. Dan ini tentunya tak lepas dari jerih payah dan merupakan buah keikhlasan yang diteladani oleh guru-guru di Sekolah Alam dalam mengisi anak didiknya, dengan nilai-nilai kebaikan.
Kelas 3 Samudera mendoakan Pak Nunu cepat sembuh
Insya Allah uang dari kelas 3 Samudera cukup untuk pengobatan Pak Nunu
Kelas 3 Samudera mendoakan Pak Nunu cepat sembuh
Insya Allah Pak Nunu bisa mengajar di Sekolah Alam lagi
Amin.
Hani
Semoga Sekolah Alam, akan terus melahirkan Hani-Hani kecil dengan keikhlasan-keikhlasan dan kebaikan-kebaikan lain, apa pun bentuknya. Amin.