October 14, 2004

Cerita Pawai Ramadhan


Subhanallah...
Kegairahan menyambut datangnya Ramadhan sangat terasa di Sekolah Alam. Sebulan sebelumnya kelas-kelas besar sudah mulai dibiasakan melakukan puasa sunnah tiap Senin atau Kamis. Sampai-sampai ada siswa SD-3 Benua yang menelpon ke rumah gurunya suatu malam. Kurang lebih begini isi percakapan telpon antara Iommi dan Bu Diah malam itu...

"Bu Diah, katanya kita mau latihan puasa..."
"O iya, ibu lupa..."
"Ya udah, aku telponin temen-temen sekarang,
biar besok pada puasa ya.."


Esok harinya Bu Diah pun minta maaf kepada murid-muridnya, terutama kepada beberapa anak terlihat sangat kecewa. Mereka hari itu tidak puasa karena tidak menerima telpon dari Iommi . Sementara yang lain dengan bangga bilang :
"Aku dong puasa..."



Dua hari menjelang Ramadhan (Rabu, 13/10/04).
Pagi itu suasana di SA dimeriahkan oleh anak-anak yang berbaris di lapangan samping masjid Al-'Alam (yang tampaknya belum bisa dijadikan tempat anak-anak SA beribadah di bulan Ramadhan ini), lengkap dengan poster-poster yang berisikan pesan-pesan Ramadhan. Mereka sedang bersiap-siap untuk melakukan Pawai Ramadhan.















Didampingi para guru, mereka kemudian berkeliling melewati jalan-jalan dan gang-gang kecil di tengah pemukiman penduduk yang ada di sekitar Sekolah Alam Ciganjur. Rutenya dibagi tiga. Kelas Besar (SD3-6) melalui rute terjauh, diikuti Kelas Kecil (SD1-2), kemudian rombongan anak Pre-School (PG & TK) kebagian rute terpendek.

Di bawah ini adalah suasana Pawai di rombongan Kelas Kecil
yang diambil oleh Bunda Yalti.


















Ah-lan wa sah-lan ya Ro-ma-dhon
sya-rof-ta ya syah-rul Qur'an
......



Itulah sepotong syair dari lagu
yang dinyanyikan anak-anak sepanjang jalan.



... dan sesekali diselingi yel-yel penuh semangat
Shaum! Shaum!
Puasa! Puasa!




... sambil tak lupa mengangkat tinggi-tinggi atau menggoyang-goyangkan poster yang mereka bawa.





Sementara adik-adiknya asik berpawai,
siswa-siswi SL-1 (Kelas 7) asik pula menyiapkan
Mading bertajuk Pernak Pernik Ramadhan.












Untuk lisan yang kadang tak terjaga,
janji-janji yang terabaikan,
hati yang berprasangka,
dan sikap-sikap yang menyakitkan...
mohon maaf lahir dan batin.

Selamat menunaikan ibadah
di bulan penuh rahmat dan ampunan ini,
semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT.
Amin.


dikutip dari sebuah pesan sms
yang saya terima menjelang Ramadhan dari seorang teman di SA



Cerita Presiden Baru


Rabu, 13 Oktober 2004.
Terik matahari terasa begitu menyengat di Sekolah Alam,
namun tidak mengurangi antusiasme anak-anak SA
untuk memilih Presiden Siswa mereka yang baru.

Di bawah ini suasana siang itu
yang terekam oleh kamera digital saya.
Sementara siaran tundanya ... :),
Insya Allah bisa disaksikan dalam acara Nuansa Pagi RCTI,
Sabtu 16/10/04 antara pukul 05.30-07.00 pagi waktu Jakarta.


kertas suara



Para kandidat jadi saksi di TPS1


Suasana di TPS 1



Tata Tertib Pemilu



Bilik suaranya pinjam dari Pak Lurah




Suasana di TPS 2




SD-3 ditugaskan membuat Laporan Pemantauan Pemilu

Salah satu laporannya bisa dibaca di sini




Anak pre-school juga ikut celup-celup kelingking :)


Azzam, salah satu Tim Sukses Luthfi,
sedang diwawancarai Reporter RCTI





Suasana seru saat penghitungan suara di bawah naungan pohon ceri




Hasil Polling oleh siswa-siswi SL-1 yang dilakukan 2 hari sebelum Pemilu, diumumkan sesaat sebelum penghitungan suara



Hasil penghitungan suara:
Luthfi 68 suara
Rizka 58 suara
Yody 18 suara



Ada yang Golput juga lho...


Pidato Presiden Terpilih


"Kalau saya tidak bisa
melaksanakan program-program saya dengan baik,
saya akan mengundurkan diri..."




Pelantikan Presiden Siswa baru oleh Pak Pepen(Kepala Sekolah SD)
diikuti dengan penyerahan'Topi Kepresidenan'
oleh Emily (Presiden Lama) kepada Luthfi



Mama Luthfi menunjukkan dukungan kepada putranya tercinta dengan membuatkan beberapa materi pendukung kampanye :)...


... ada pin untuk Tim Sukses-nya


... ada bookmark untuk simpatisannya



... dan pamflet-pamflet untuk dibagi-bagi atau ditempel di Mading

Sayangnya agak terlambat, baru dibuat di hari terakhir kampanye...
dan setelah difotokopi jadi nggak seindah aslinya ...
nggak colourful :(

"Luthfi,
I'm very proud of you, Son...
Semoga kelak kau tumbuh jadi pemimpin
yang amanah, adil, dan bijaksana serta senantiasa dicintai
oleh mereka yang kau pimpin... Amiiin."



Update :
Dari kegiatan Pemilihan Presiden ini
Sekolah Alam ikut adding project di program Montage Indonesia
dengan bantuan British Council Indonesia
dan bisa di lihat di sini