January 23, 2005

Cerita Aceh


My Aceh.
By Nisaa

Hi.. I'm Nisaa I'm from Jakarta in Indonesia, I'm 9 years old.
I want to tell you all about Tsunami in Aceh.
Did you hear news about Tsunami? well I know it from the TV.
There are some children who have lost their parents
and there are mothers who have lost all of their children
and even there are men who lost their wives and children.

How do you feel if your parents are suddenly taken away
to the wild salty sea and never see them again ?
How do you feel if your sister or brother bodies are found dead
behind the rumbles of your house ?
How do you feel if you lost your cousins, grandpas, grandmas,
your friends, your teachers and all the people that you like?
and it all happen in one morning?

Well that is how the children in Aceh feel now.
We have to care about how they feel, they need us!
Please help them any way you can.

Thank You
Nisaa



Surat di atas adalah ungkapan perasaan Nisaa,
siswi kelas 4 SD - Sekolah Alam Ciganjur, Jakarta
setelah setiap hari menyaksikan derita saudara-saudaranya
di Aceh yang tertimpa bencana Tsunami, 26 Desember 2004 lalu.
Surat ini dikirimkan melalui Montage Project-nya British Council ke Staines Preparation,
Partner School Sekolah Alam di London, UK.
Dimuat di sini dengan seizin Bunda-nya Nisaa.


3 comments:

Lili said...

Alhamdulillah, cepat sekali sudah mampir ke blog kami. Well, kami lupa menjelaskan. kalau kami post ttg Sekolah Alam di Archive bulan March 2005. Kalau sudah di click, scroll saja ke bawah, nanti ada title Sekolah Alam. BTW, gimana ttg sakit punggung, apakah ada keluhan dari Luthfi dan Rafi setelah bersekolah di sana?

Veranita Dwiputri said...

Waalaikum salam Mbak Lili. Soal sakit punggung, hari ini saya sengaja menanyakan hal itu ke guru-guru di sekolah, apakah ada keluhan sakit punggung dari anak-anak SA. Alhamdulillah sampai saat ini kayaknya belum ada keluhan. Anak saya, Luthfi, yang sudah belajar tanpa meja di SA sejak dari kelas 1 juga tidak pernah mengeluh sakit punggung, kalau Rafi baru satu setengah tahun sekolah di situ dan belum ada pelajaran menulis karena masih PG.
Mungkin karena diimbangi kegiatan outbound rutin, saya justru melihat banyak anak-anak yang berbadan tegap, tidak bungkuk... terutama di kelas Luthfi. Lagipula kalau mau, mereka juga diperbolehkan membawa meja lipat dari rumah ...

Lili said...

Assalaamu'alaikum, Bundanya Lutfi, maaf yah sewaktu post pertama kali salah menuliskan menjadi bundanya Nisa. Iyah, namanya muncul di pengumuman sit in, Alhamdulillah. Doakan yah biar nanti menjadi murid di sana. Salam untuk Rafi n Lutfi. Terima kasih juga atas keterangan tentang sakit punggung-nya yang sudah clear. memang di dunia ini selalu ada pro n kontra. Ibu dari temanku yg mengeluarkan anaknya dari Sekolah Alam juga tidak menyebutkan siapa namanya dan juga nama anaknya. Waullahualam Bisawaf.