July 30, 2004

Cerita Caving

Take nothing but pictures
Leave nothing but footprints
Kill nothing but time


Turun ke kedalaman 25 m lebih,
dengan seutas tali... melalui lubang kecil
yang hanya bisa dilewati satu orang

Buni Ayu, Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia.
5-6 Juli 2004.

3 pemandu. 30-an guru.
10 murid SA yang baru lulus ujian SD.
2 orang tua (1 fotografer amatir,
1 instruktur outbound profesional).

Gelap, lembap, basah, licin, berlumpur
curam, terjal, sempit,
deg-degan, rada serem
...tapi asik.

Masuk gua pkl. 21.00,

kembali menatap indahnya langit menjelang subuh.

Sungguh, sebuah pengalaman tak terlupakan.



Bergaya sebelum masuk ke perut bumi


Relief cantik di atap gua...


Kelingking Bu Idet terjepit figur...

Lumayan bikin deg-degan lho!


Ketemu sarang kelelawar...


Mengagumi keindahan pahatan alam,

mengagungkan Sang Pencipta.


Turun dengan gaya pembersih cerobong asap.

Susah lho... ternyata!


Seperti di mulut dinosaurus ...


Cantik ya...


Basah kuyup melewati air sepinggang...


Kelelawar bergelantungan di atap gua...



Bergaya di depan drappery,
stalaktit berbentuk curtain...


Keren ya..


Sekeluarnya dari gua...
capek, lepek, lecek.. tapi puas!


Bahagianya ketemu air terjun kecil yang jernih...
bisa cuci-cuci sebelum kembali ke basecamp.

July 28, 2004

Cerita Sekolah Impian

UPDATE : Sudah terbit dengan judul Menemukan Sekolah yang Membebaskan


Baru dicetak 300 eksemplar dan laris-manis...

Buku ini diproses cepat, hanya dalam waktu lebih kurang sebulan mulai dari pengumpulan cerita, penyuntingan, sampai pencetakan. Bermula dari sebuah ide untuk membuat buku dalam rangka 5 tahun Sekolah Alam yang akan dibagikan saat Open House Oktober 2003. Rencana awalnya sederhana saja, hanya perlu tulisan dari  penggagas awal Sekolah Alam dan 1-2 tulisan dari orang tua. Tapi aku yang saat itu ditugasi menyusun buku tersebut merasa sayang kalau cuma begitu. Karena aku tau banget, banyak sekali cerita menarik dari teman-teman sesama orang tua yang aku dengar sehari-hari saat duduk-duduk di saung tunggu sambil menunggui anak yang sedang belajar.

Akhirnya aku menulis surat mengajak para ortu untuk mengirimkan tulisan tentang SA plus gambar dan puisi karya anak-anaknya. Dan dalam waktu singkat terkumpul puluhan tulisan, bahkan ada seorang Bapak yang mengirimnya jauh-jauh dari Ujung Pandang lewat e-mail. Teknologi memang memudahkan :)

Semua tulisan yang masuk menarik-menarik, bahkan menurutku tak kalah menariknya dengan cerita-cerita di Chicken Soup. Beberapa di antaranya bahkan membuat mataku berkaca-kaca saat membacanya. Yang jelas semua tulisan itu membuatku betah duduk sampai pagi di depan komputer saat menyusunnya menjadi sebuah buku sampai siap dibawa ke percetakan.

Untuk desain cover-nya aku minta bantuan Banu - seorang Art Director temanku semasa masih di advertising dulu - yang mengerjakannya secara kilat dalam waktu semalam, karena memang cuma aku kasih waktu semalam. Thanks ya, Nu... Sedang ilustrasi di cover depan yang menggambarkan suasana anak-anak SA yang lagi ber-outbound-ria adalah karya Afran salah satu siswa SA yang dikirim oleh ortunya. Sebelum naik cetak, karena aku sendiri baru kali ini berurusan dengan sunting-menyunting, aku minta bantuan Pak Teguh Iman Perdana... yang penulis buku 'Ngefriend sama Islam' itu lho!

Waktu mau cetak, sempat bikin stress juga lho... Soalnya sebuah percetakan kecil di Rawamangun yang direkomendasikan seorang teman karena katanya bisa cetak cepat dan lumayan rapi, mau terima order sedikit dan lumayan murah, ternyata nggak punya Publisher :( Kali ini teknologi terasa menyusahkan... soalnya jadi terpaksa bolak-balik Depok-Rawamangun just to make sure the book can meet the deadline... Saat buku sudah naik cetak, Kata Pengantar dari Pak Anis Matta baru aku terima via e-mail. Akhirnya Kata Pengantar tersebut dicetak juga sebagai sisipan.

Buku ini terjual habis dalam waktu singkat, dan keuntungannya dibagikan kepada anak-anak yang karyanya dimuat ... supaya anak-anak belajar bahwa dengan berkarya mereka bisa menghasilkan sesuatu, dan diharap bisa memacu mereka untuk terus berkarya lebih baik lagi. Insya Allah, dengan bantuan orang tua dari salah satu murid pindahan yang baru masuk SA tahun ini, September 2004 ini buku ini akan di-publish untuk umum.
... beberapa tulisan dari buku ini bisa dinikmati di sini.

Cerita Snake Show

Setiap pertengahan semester, di Sekolah Alam ada Market Day. Hari di mana semua anak terlibat dalam aktivitas jual-beli. Masing-masing kelas akan buka stand, dan menjual berbagai macam produk dan jasa. Mulai dari makanan dan minuman (biasanya buatan orang tua), karya anak (gambar, science project, dll) sampai tiket pertunjukan. Hari itu halaman Sekolah Alam berubah jadi pasar kaget. Yang belanja ya anak-anak dan orangtuanya.

Pada Market Day Maret 2004 lalu, Snake Show 'jualan'nya kelas PG Lebah dan Kelinci menjadi primadona. Dengan lima ribu rupiah, anak-anak bisa bergaya dengan ular sepanjang 3 meter yang dibawa oleh seorang pencinta ular dari Bogor. Dan walaupun awalnya sedikit ngeri-ngeri anak-anak kecil itu berebut ingin memegangi sang ular, dan antri menunggu giliran untuk bisa foto bersama ular itu. Bahkan ularnya sampai stress, dan perlu dimandikan saking banyaknya penggemar cilik yang ingin berfoto bersamanya. Foto sama ular? Siapa takut...



"ih, kulitnya licin ya.."


"Aku nggak takut..."


"Uh, ularnya berat nih..."


"Colek dikit ah..."


"waa... awas digigit lho!"


"Tante, cepetan dong fotonya... "


Meriah euy...


Cerita Fosil Daun

Kelas 4.
Tema : Batuan.
Science : Membuat fosil.



Membuat fosil daun di samping saung kelas


Daun diletakkan di atas tatakan kayu
yang dialasi plastik



Ditutup adukan semen, ratakan ...
lalu dijemur


Jadinya kayak gini



Update :
Dari kegiatan pembuatan fosil daun ini
Sekolah Alam ikut adding project di program Montage
dengan bantuan British Council Indonesia
dan bisa di lihat di
sini

Thanks to Neenoy

Noy, thanks for helping me to make this blog.